Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan.
Teori-Teori Motivasi
Drive Reinfircement
Teori drive bisa di uraikan sebagai teori-teori dorongan motivasi, perilaku didorong ke arah tujuan oleh keadaan-keadaan yang mendorong dalam siri seseorang atau binatang. Contohnya freud (1940) berdasarkan ide-idenhya tentang kepribdian pada bawaan, dalam kelahiran, dorongan seksual dan agersif. Secara umum teori drive mengatakan halberikut ketika suatu keadaan dorongan internal muncul, individu di dorong untuk mengaturnya dalam perillaku yang akan mengarah ke tujuan yang mengurangi intensitas keadaan yang mendorong.
Pada manusia dapat mencapain tujuan yang memadai yang mengurangi keadaan dorongan apabila dapt menyenangkan dan memuaskan, jadinya motivasi dapat dikatakan terdiri dari :
- Suatu perilaku keadaan yang mendorong
- Perilaku yang mengarah ke tujuan yang dipahami oleh keadaan terdorong
- Pencapaian tujuan yang memadai
- Pengurangan dan kepuasan subjektif dan ketegaan ke tingkat tujuan yang tercapai
Contoh:
Sebuah hpermarket menjanjikan akan menaikan jabatan dari SPG menjadi admin jika SPG dapat mencapai target atau melebihi target, lalu ada seorang SPG pada awalnya mendapat posisis sebgai SPG, tetapi sekrang menduduki jabatan sebagai admin untuk sebuah produk yang dikerjakan, karena semasa ia menjadi SPG, ia berhasil memenuhi target yang harus dicapai bahkan mungkin melebihi target. Maka dari itu sebgai atau Reinforcement ia naik jabatan.
Teori Kebutuhan Maslow
Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai tujuh enam atau hierarki kebutuhan, yaitu :
a.
kebutuhan fisiologikal (physiological needs), seperti : rasa lapar,
haus, istirahat dan sex
b.
kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata,
akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual
c.
kebutuhan social (social needs) yaitu kebutuhan untuk menjadi
bagian dari kelompok dan menjalin hubungan dengan orang lain. Di dalam
kebutuhan sosial ini terdapat kebutuhan akan kasih sayang (love needs)
d.
kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya tercermin dalam berbagai simbol-simbol status,
seseorang harus berprestasi, menjadi kompeten, serta mendapat pengakuan sebagai
orang yang berprestasi dan kompeten untuk dapat dihargai
e.
kebutuhan intelektual (intellectual needs) terdapat didalamnya adalah
individu memperoleh pemahaman dan pengetahuan
f.
kebutuhan estetis (aesthetic needs), setelah mencapai tingkatan intelektual tertentu, maka individu
akan memikirkan tentang kebutuhan akan keindahan, kerapian, serta keseimbangan
g.
aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya
kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam
dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata agar dapat menemukan pemenuhan
pribadi dan mencapai potensi diri.
Kebutuhan-kebutuhan yang disebut pertama (fisiologis) dan kedua (keamanan)
kadang-kadang diklasifikasikan dengan cara lain, misalnya dengan
menggolongkannya sebagai kebutuhan primer, sedangkan yang lainnya dikenal pula
dengan klasifikasi kebutuhan sekunder. Terlepas dari cara membuat klasifikasi
kebutuhan manusia itu, yang jelas adalah bahwa sifat, jenis dan intensitas
kebutuhan manusia berbeda satu orang dengan yang lainnya karena manusia
merupakan individu yang unik. Juga jelas bahwa kebutuhan manusia itu tidak
hanya bersifat materi, akan tetapi bersifat psikologikal, mental, intelektual
dan bahkan juga spiritual.
Contoh:
Pak Rudi adalah seorang pensiunan direktur disuatu
perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan, sudah dua tahun ia pensiun dari
perusahaan tersebut dan posisinya sebagai direktur, kini digantikan oleh
anaknya Samy. Semenjak ia pensiun, semua urusan
perusahaan ditangani oleh Samy tanpa kecuali, ia tidak ingin ayahnya terbebani
pikiran karena sudah pensiun. Walau merasa dirinya sudah pensiun Pak Rudi ingin
sekali berpartisipasi mengembangkan perusahaan, namun anaknya melarang karena
merasa ayahnya itu sudah lebih baik dirumah saja. Pak Rudi merasa kebutuhan
akan aktualisasi dirinya tidak terpenuhi, karena walau ia sudah pensiun, ia
ingin membuktikan bahwa ia masih berkompeten dengan pengalaman-pengalamannya
demi perkembangan perusahaannya.
Teori Harapan
Expectancy Theory (Teori Harapan) Menurut Vroom (dalam
Donovan, 2001), orang termotivasi untuk melakukan perilaku tertentu berdasarkan
tiga persepsi :
·
Expectancy : seberapa
besar kemungkinan jika mereka melakukan perilaku tertentu mereka akan mendapatkan
hasil kerja yang diharapkan (yaitu prestasi kerja yang tinggi).
·
Instrumentality : seberapa besar hubungan
antara prestasi kerja dengan hasil kerja yang lebih tinggi (yaitu penghasilan,
baik berupa gaji ataupun hal lain yang diberikan perusahaan seperti asuransi
kesehatan, transportasi, dsb)
·
Valence : seberapa penting si pekerja menilai
penghasilan yang diberikan perusahaan kepadanya
Contoh Kasus: Kita akan menggunakan Contoh Kasus PHK
seperti yang telah digunakan sebelumnya. Dari sudut pandang Expectancy Theory,
para pekerja tidak termotivasi untuk bekerja keras karena tidak adanya hubungan
antara prestasi kerja dengan penghasilan. Persepsi mereka adalah bahwa kerja
keras tidak akan memberikan mereka penghasilan yang diharapkan. Malahan, dengan
adanya PHK, mereka memiliki persepsi bahwa walaupun telah bekerja keras,
kadang-kadang mereka malah mendatangkan hasil yang tidak diinginkan, misalnya
PHK. Konsisten dengan teori ini, para pekerja pun menunjukkan motivasi yang
rendah dalam melakukan pekerjannya.
Daftar Pustaka
http://dibaayums.blogspot.com/2013/11/motivasi.html
http://firdhaatifah.blogspot.com/
http://bagastripujiantoro-blogspot.blogspot.com/2013/11/motivasi_5048.html
http://dms-ayunk.blogspot.com/2010/01/motivasi-maslows-teori-tujuan.html
http://firdhaatifah.blogspot.com/
http://bagastripujiantoro-blogspot.blogspot.com/2013/11/motivasi_5048.html
http://dms-ayunk.blogspot.com/2010/01/motivasi-maslows-teori-tujuan.html
No comments:
Post a Comment