A.
Mempengaruhi
Perilaku
- Definisi Pengaruh
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:
849), “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari
sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.” Sementara itu, Surakhmad (1982:7) menyatakan
bahwa pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari suatu benda
atau orang dan juga gejala dalam yang dapat memberikan
perubahan terhadap apa-apa yang ada di sekelilingnya.
Sedangkan menurut beberapa ahli:
·
Wiryanto
Pengaruh merupakan tokoh formal maupun
informal di dalam masyarakat, mempunyai ciri lebih kosmopolitan, inovatif,
kompeten, dan aksesibel dibanding pihak yang dipengaruhi.
·
Uwe
Becker
Pengaruh
adalah kemampuan yang terus berkembang yang berbeda dengan kekuasaaan
tidak begitu terkait dengan usaha memperjuangkan dan memaksakan kepentingan.
·
Albert
R. Roberts & Gilbert
Pengaruh
adalah wajah kekuasaan yang diperoleh oleh orang ketika mereka tidak memiliki
kewenangan untuk mengambil keputusan.
·
Norman
Barry
Pengaruh
adalah suatu tipe kekuasaan yang jika seorang yang dipengaruhi agar bertindak dengan
cara tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun
ancaman sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang mendorongnya
2.
Kunci-Kunci
Perilaku
·
Courage :
Diperlukan keberanian,kebulatan,tekad dan keteguhan hati
·
High confidence : Kekuatan penggerak hidup anda
·
Attitude : Mental yang positif
·
New action : Tindakan yang benar-benar
konsisten
·
Goal : Target atau tujuan
yang benar-benar diinginkan
·
Excellence : Menjadi yang terbaik
3.
Bagaimana Mempengaruhi Orang Lain
Cara mempengaruhi orang lain dengan dasar Pendekatan Komunikasi
Persuasi dikemukakan oleh Aristotle yang
menyatakan terdapat 3 pendekatan dasar dalam komunikasi yang mampu mempengaruhi
orang lain, yaitu:
·
Logical argument (logos), yaitu
penyampaian ajakan menggunakan argumentasi data-data yang ditemukan. Hal ini
telah disinggung dalam komponen data.
·
Psychological/ emotional argument
(pathos), yaitu penyampaian ajakan menggunakan efek emosi positif maupun
negatif. Misalnya, iklan yang menyenangkan, lucu dan membuat kita berempati
termasuk menggunakan pendekatan psychological argument dengan efek emosi yang
positif. Sedangkan iklan yang menjemukan, memuakkan bahkan membuat kita marah
termasuk pendekatan psychological argument dengan efek emosi negatif.
·
Argument based on credibility
(ethos), yaitu ajakan atau arahan yang dituruti oleh komunikate/ audience
karena komunikator mempunyai kredibilitas sebagai pakar dalam bidangnya.
Contoh, kita menuruti nasehat medis dari dokter, kita mematuhi ajakan dari
seorang pemuka agama, kita menelan mentah-mentah begitu saja kuliah dari dosen.
Hal ini semata-mata karena kita mempercayai kepakaran seseorang dalam
bidangnya.
Menurut Burgon & Huffner (2002), terdapat beberapa
pendekatan yang dapat dilakukan agar komunikasi persuasi menjadi lebih efektif.
Maksudnya lebih efektif yaitu agar lebih berkesan dalam mempengaruhi orang
lain. Beberapa pendekatan itu antaranya:
·
Pendekatan berdasarkan bukti, yaitu
mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga bukti argumentatif agar
berkesan lebih kuat terhadap ajakan.
·
Pendekatan berdasarkan ketakutan,
yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau komunikate dengan
tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan komunikator. Misalnya,
bila terjadi kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah maka pemerintah dengan
pendekatan ketakutan dapat mempersuasi masyarakat untuk mencegah DBD.
·
Pendekatan berdasarkan humor, yaitu
menggunakan humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan
masyarakat mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif. Contoh,
iklan-iklan yang menggunakan bintang comedian atau menggunakan humor yang
melekat di hati masyarakat.
·
Pendekatan berdasarkan diksi, yaitu
menggunakan pilihan kata yang mudah diingat (memorable) oleh audience/
komunikate dengan tujuan membuat efek emosi positif atau negative. Misalnya,
iklan rokok dengan diksi “nggak ada loe nggak rame…”.
Namun keempat pendekatan tersebut dapat dikombinasikan
sesuai dengan tujuan persuasi dari komunikator. Misalnya pendekatan berdasarkan
humor dikombinasikan dengan pendekatan berdasarkan diksi. Ataupun pendekatan
berdasarkan ketakutan dikombinasikan dengan pendekatan berdasarkan bukti.
B.
Komunikasi
1.
Definisi Komunikasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “Komunikasi
adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau
berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yg dimaksud dapat dipahami.”
Menurut
beberapa ahli :
·
Rogers
D. Lawrence Kincaid (1981)
Komunikasi adalah suatu proses di mana
dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu
sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam.
·
Everett
M. Rogers
Komunikasi adalah proses di mana suatu
ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk
mengubah tingkah laku mereka.
·
Shannon
dan Weaver (1949)
Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia
yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak
sengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal,
tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi.
·
Raymond
Ross
Komunikasi adalah proses menyortir,
memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar
membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan
oleh komunikator.
·
Harorl D. Lasswell
Komunikasi pada dasarnya
merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran
apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa?
2.
Dimensi Komunikasi
·
Komunikasi sebagai proses
Jika
komunikasi dipandang sebagai proses, komunikasi yang dimaksud adalah suatu
kegiatan yang berlangsung secara dinamis. Sesuatu yang didefinisikan sebagai
proses berarti unsur-unsur yang ada didalamnya bergerak aktif dinamis dan tidak
tetap. Dan dikatakan proses pun juga berarti unsur-unsurnya memang bersifat
aktif. Mari kita menelaah dari konteks komunikasi antarpribadi dengan
komunikasi massa mana yang disebut proses. Apabila ditelaah dalam komunikasi
antarpribadi yang disebut atau yang menunjukkan proses adalah saat dimana
adanya kegiatan pengiriman pesan pada satu orang ke orang yg lain. Mulai dari
adanya sebuah informasi lalu ada sender yang memberikan informasi dan adapula
receiver yang mendapatkan informasi nah, ketika informasi itu berjalan mulai
dari adanya hal yang akan disampaikan hingga diterima receiver itulah disebut
proses.
·
Komunikasi sebagai simbolik
Simbol
dapat dinyatakan dalam bentuk bahasa lisan atau tertulis (Verbal) maupun
melalui isyarat – isyarat tertentu (non- Verbal). simbol disini berarti sebuah
tanda atau lambang hasil kreasi manusia atau bisa dikatakan sebuah tanda hasil
kreasi manusia yang dapat menunjukkan kualitas budaya manusia dalam
berkomunikasi dengan sesamanya. Dalam pernyataan “kualitas budaya manusia dalam
berkomunikasi dengan sesamanya” dapat ditelaah kembali bahwa banyak faktor yang
mempengaruhi adanya simbol itu sendiri yaitu :
a.
Faktorbudaya
b.
Faktor psikologis
Sehingga meskipun pesan yang disampaikan sama tetapi bisa
saja berbeda arti bilamana individu yang menerima atau receiver nya mempunyai
kerangka berpikir berbeda begitu juga latar belakang budayanya. Simbol dalam
bentuk tertulis banyak sekali contohnya : puisi, syair, cerpen, novel, karya
sastra lain, ataupun media cetak koran, majalah dan sebagainya yang tertuang
dari rangkaian-rangkaian kata hitam di atas putih dan sejenisnya, itu semua
sudah disebut komunikasi meskipun tidak langsung bertemu dengan si penulis atau
bahkan berhadapan langsung dengan sender namun komunikasi dengan bentuk
tertulis. Berikut contoh komunikasi dengan non verbal atau dalam bentuk
perilaku.
a.
Menganggukan kepala yang berarti
setuju,
b.
Menggelengkan kepala yang berarti
tidak setuju,
c.
Melambaikan tangan kepada orang
lain, yang berarti seseorang tersebut sedang memanggilnya untuk datang kemari.
·
Komunikasi sebagai sistem
Sistem sering kali didefinisikan sebagai suatu aktivitas dimana semua komponen atau untuk yang mendukungnya saling berinteraksi satu sama lain dalam menghasilkan luaran atau dengan kata lain seperangkat komponen yang bergantung artinya mengikuti permainan yang ada, sistem terbagi atas 2 :
Sistem sering kali didefinisikan sebagai suatu aktivitas dimana semua komponen atau untuk yang mendukungnya saling berinteraksi satu sama lain dalam menghasilkan luaran atau dengan kata lain seperangkat komponen yang bergantung artinya mengikuti permainan yang ada, sistem terbagi atas 2 :
a.
Sistem terbuka : dimana prosesnya
terbuka dan pengaruh lingkungan yang ada disekitarnya
b.
Sistem tertutup : prosesnya tertutup
dari pengaruh luar (lingkungan).
Dari
segi bentuknya ada sistem terbuka dan tertutup yang mebedakan adalah sistem
terbuka dimana prosesnya terbuka tergantung pengaruh lingkungan sekitarnya, dan
sistem tertutup prosesnya tertutup dari pengaruh lingkungan luar. Contoh : Penelitian
atau uji coba makanan yang tidak boleh ada pengaruh dari luar, seperti : debu,
musim, cuaca. Dan hasilnya sudah pasti dapat diantisipasi.(sistem tertutup) Memilih
agama yang dianut banyak sekali pengaruh dari luar seperti : pihak keluarga,
lingkungan mayoritas penduduk menganut apa?
latar belakang budaya. (sistem terbuka) Lalu apa kaitannya dengan proses
komunikasi, seperti yang saya jelaskan tadi di atas bahwa komunikasi sebagai
sistem berarti memiliki komponen-komponen atau unsur yang saling berkaitan satu
sama lain yaitu, sender, message, receiver, media, signal,etc. Apabila itu
semua ada yang tidak berfungsi atau mengalami gangguan maka informasi atau komunikasi
yang berjalan tidak akan berhasil sesuai harapan atau bahkan bisa terjadi.
Karena keterikatan komponen antara satu dengan yang lainnya akan meng hasilkan
feedback loops atau umpan balik dan hasilnya merupakan kerja sama dari semua
komponen yang ada (synergic).
·
Komunikasi sebagai transaksional
Komunikasi tidak pernah terjadi tampa melibatkan orang lain, dalam proses yang demikian akan timbul action dan interaction diantara para pelaku komunikasi.
Komunikasi tidak pernah terjadi tampa melibatkan orang lain, dalam proses yang demikian akan timbul action dan interaction diantara para pelaku komunikasi.
·
Komunikasi
sebagai aktivitas sosial
Hubungan antar sesama manusia, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya atau untuk kepentingan aktualitas diri dalam membicarakan masalah-masalah politik, sosial, budaya, seni dan teknologi.
Hubungan antar sesama manusia, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya atau untuk kepentingan aktualitas diri dalam membicarakan masalah-masalah politik, sosial, budaya, seni dan teknologi.
·
Komunikasi
sebagai multidimensional
Kalau komunikasi dilihat dari perspektif multidimensional ada 2 tingkatan yang dapat diidentifikasikan yakni dimensi isi (contet dimension) dan dimesi hubungan (relationship dimension).
Kalau komunikasi dilihat dari perspektif multidimensional ada 2 tingkatan yang dapat diidentifikasikan yakni dimensi isi (contet dimension) dan dimesi hubungan (relationship dimension).
a. Dimensi isi : lebih menunjukkan pada
kata, bahasa dan informasi yang dibawa pesan. Jadi seperti orang madura
berbicara dengan orang jawa pasti bahasa yang mereka gunakan pun juga berbeda
disinilah dimensi isi menunjukkan hal tersebut dalam komunikasi.
b. Dimensi hubungan : menunjukkan
bagaimana proses komunikasi berinteraksi satu sama lain. Masih dengan contoh
diatas dimensi hubungan menunjukkan bagaimana mereka berinteraksi, media apa
yang mereka gunakan, apakah ada bahasa tubuh atau simbol-simbol yang digunakan.
Itu dilihat dari dimensi hubungan.
Asumsi dasar hubungan multidimensional adalah bahwa sumber tidak hanya mempengaruhi pesan, tetapi juga bisa mempengaruhi komponen yang lainnya.
Asumsi dasar hubungan multidimensional adalah bahwa sumber tidak hanya mempengaruhi pesan, tetapi juga bisa mempengaruhi komponen yang lainnya.
No comments:
Post a Comment