F-16 Fighting Falcon adalah jet
tempur multi-peran yang dikembangkan oleh General Dynamics (lalu di
akuisisi oleh Lockheed Martin), di Amerika Serikat. Pesawat ini awalnya
dirancang sebagai pesawat tempur ringan, dan akhirnya berevolusi menjadi
pesawat tempur multi-peran yang sangat populer. Kemampuan F-16 untuk bisa
dipakai untuk segala macam misi inilah yang membuatnya sangat sukses di pasar
ekspor, dan dipakai oleh 24 negara selain Amerika Serikat. Pesawat ini
sangat popular di mata international dan telah digunakan oleh 25 angkatan
udara. F-16 merupakan proyek pesawat tempur Barat yang paling besar dan
signifikan, dengan sekitar 4000 F-16 sudah di produksi sejak 1976. Pesawat
ini sudah tidak diproduksi untuk Angkatan Udara Amerika Serikat, tapi
masih diproduksi untuk ekspor.
F-16 dikenal memiliki kemampuan tempur di udara yang sangat
baik, dengan inovasi seperti
tutup kokpit tanpa bingkai yang memperjelas penglihatan,
gagang pengendali samping untuk memudahkan kontrol pada kecepatan tinggi, dan
kursi kokpit yang dirancang untuk mengurangi efek g-force pada pilot.
Pesawat ini juga merupakan pesawat tempur pertama yang dibuat untu menahan
belokan pada percepatan 9g.
Pada tahun 1993, General Dynamics menjual bisnis
produksi pesawat mereka kepada Lockheed Corporation, yang kemudian menjadi
bagian dari Lockheed
Martin setelah merger dengan Martin Marietta pada
tahun 1995.
Varian
Varian F-16 ditandai oleh nomer blok yang menandakan
pembaruan yang signifikan. Blok ini mencakup versi kursi tunggal dan kursi
ganda.
F-16 A/B
F-16 A/B awalnya dilengkapi Westinghouse AN/APG-66 Pulse-doppler
radar, Pratt & Whitney F100-PW-200 turbofan, dengan 14.670 lbf
(64.9 kN), 23.830 lbf (106,0 kN) dengan afterburner. Angkatan Udara AS
membeli 674 F-16A dan 121 F-16B, pengiriman selesai pada Maret 1985.
Blok 1
Blok awal (Blok 1/5/10) memiliki relatif sedikit perbedaan.
Sebagian besar diperbarui menjadi Blok 10 pada awal 1980-an. Ada 94 Blok
1, 197 Blok 5, dan 312 Blok 10 yang diproduksi. Blok 1 model awal produksi
dengan hidung dicat hitam.
Blok 5
Diketahui kemudian bahwa hidung hitam menjadi identifikasi
visual jarak jauh untuk pesawat Blok 1, sehingga warnanya diubah menjadi
abu-abu untuk Blok 5 ini. Pada F-16 Blok 1, ditemukan bahwa air hujan dapat
berkumpul pada beberapa titik di badan pesawat, sehingga untuk Blok 5 dibuat lubang
saluran air.
Blok 10
Pada akhir 1970-an, Uni Soviet secara
signifikan mengurangi ekspor titanium, sehingga produsen F-16 mulai
menggunakan alumunium. Metode baru pun dilakukan: aluminum disekrup ke
permukaan pesawat Blok 10, menggantikan cara pengeleman pada pesawat
sebelumnya.
Blok 15
Perubahan besar pertama F-16, pesawat Blok 15 ditambahkan
stabiliser horizontal yang lebih besar, ditambah dua hardpoint di
bagian dagu, radar AN/APG-66 yang lebih baru, dan menambah
kapasitas hardpoint bawah sayap. F-16 diberikan
radio UHF Have Quick II. Blok 15 adalah varian F-16 yang paling
banyak diproduksi, yaitu 983 buah. Produksi terakhir dikirim pada
tahun 1996 keThailand. Indonesia memiliki varian ini
sebanyak 12 unit.
Blok 15 OCU
Mulai tahun 1987 pesawat Blok dikirim ke dengan
memenuhi standar Operational Capability Upgrade (OCU), yang mencakup
mesin F100-PW-220 turbofans dengan kontrol digital, kemamampuan
menembakkan AGM-65, AMRAAM, dan AGM-119 Penguin, serta pembaruan
pada kokpit, komputer, dan jalur data. Berat maksimum lepas landasnya bertambah
menjadi 17.000 kg. 214 pesawat menerima pembaruan ini, ditambah dengan beberapa
pesawat Blok 10.
Blok 20
150 Blok 15 OCU untuk Taiwan dengan
tambahan kemampuan yang serupa dengan F-16 C/D Blok 50/52: menembakkan AGM-45
Shrike, AGM-84 Harpoon, AGM-88 HARM, dan bisa membawa LANTIRN.
Komputer pada Blok 20 diperbarui secara signifikan, dengan kecepatan proses 740
kali lipat, dan memori 180 kali lipat dari Blok 15 OCU.
Spesifikasi (F-16C Blok 30)
Kru: 1
Panjang: 49 ft 5 in
Lebar sayap: 32 ft 8 in
Tinggi: 16 ft
Luas sayap: 300 ft²
Airfoil: NACA 64A204 root and tip
Bobot kosong: 18,238 lb
Bobot terisi: 26,463 lb
Bobot maksimum lepas landas: 42,300 lb
Mesin: 1× Pratt & Whitney F100-PW-220
afterburning turbofan
Dorongan kering: 14,590 lbf
Dorongan dengan pembakar lanjut: 23,770 lbf
Alternate powerplant: 1× General Electric F110-GE-100
afterburning turbofan
Dry thrust: 17,155 lbf (76.3 kN)
Thrust with afterburner: 28,985 lbf (128.9 kN)
Kinerja
Laju maksimum: >Mach 2 (1,320 mph, 2,124 km/h) at
altitude
Radius tempur: 340 mi on a hi-lo-hi mission with six
1,000 lb (450 kg) bombs
Jarak jangkau ferri: >3,200 mi
Batas tertinggi servis: >55,000 ft
Laju panjat: 50,000 ft/min
Beban sayap: 88.2 lb/ft²
Dorongan/berat: F100 0.898; F110 1.095
Persenjataan
Senjata api: 1× 20 mm (0.787 in) M61 Vulcan gatling
gun, 511 rounds
Roket: 2¾ in (70 mm) CRV7
Rudal:
Air-to-air missiles:
6× AIM-9 Sidewinder
or 6× AIM-120 AMRAAM
or 6× Python-4
Air-to-ground missiles:
6× AGM-65 Maverick
or 4× AGM-88 HARM
Anti-ship missiles:
4× AGM-119 Penguin
Bom:
2× CBU-87 cluster
2× CBU-89 gator mine
2× CBU-97
4× GBU-10 Paveway
6× GBU-12 Paveway II
6× Paveway-series laser-guided bombs
4× JDAM
4× Mk 80 series
B61 nuclear bomb
F-16 Escort Indonesia One Presidential Plane
Sumber:
id.wikipedia.org/wiki/F-16_Fighting_Falcon
id.wikipedia.org/wiki/F-16_Fighting_Falcon
No comments:
Post a Comment